About

div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 10px;width:110px;height:130px;">animasi bergerak naruto dan onepiece
My Widget
div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 10px;width:110px;height:130px;">animasi bergerak naruto dan onepiece
My Widget
div style="position: fixed; bottom: 0px; left: 10px;width:110px;height:130px;">animasi bergerak naruto dan onepiece
My Widget

BCS ANNYERSERY.

HITAM PUTIH BCS

Selasa, 06 November 2012

Lewat ruko, BCS ‘sentil’ manajemen PSS

Kelompok suporter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS) membuat gebrakan dengan membuka ruko yang diberi nama Curva Sud Shop (CSS). Ruko yang dibuka awal Januari ini mulai menunjukkan kontribusinya bagi Elang Jawa, julukan PSS.

Keberhasilan BCS membuka CSS sekaligus menyentil komitmen manajemen tim kebanggaan mereka, PSS. Maklum, manajemen sempat gembar-gembor bakal membuka outlet khusus PSS. Tapi hingga kini tidak ada sedikit pun buktinya.

Kemarin, BCS menggelar sukuran atas keberhasilan mereka. Andri Jangkung, koordinator kegiatan mengungkapkan, awalnya CSS didirikan dengan modal Rp2 juta awal Januari silam. Modal sebesar itu didapat dari iuran anggota secara sukarela.

“Kita pernah ngontrak rumah untuk membuka ruko, tapi akhirnya tutup karena tidak kuat bayar sewa. Kemudian kita juga sempat numpang, sebelum akhirnya bisa punya ruko sendiri di belakang Polda DIY,” kata Andri, Kamis (11/10/2012).

Dia menjelaskan, dari hasil usaha yang dijalankan mereka mampu menyumbangkan dana Rp50 juta ntuk PSS. Uang itu adalah 20% penjualan. “Sumbangan kami wujudkan dalam bentuk barang berupa papan iklan, merchandise pemain dan acara ulang tahun,” terang dia.

Andri menambahkan, meski kompetisi belum bergulir namun CSS tetap mengalokasikan dana untuk membantu Elang Jawa. Saat ini sudah terkumpul Rp15 juta untuk disumbangkan kepada tim kebanggaan mereka. “Itu kita kumpulkan empat bulan terakhir,” tambahnya.

Usaha yang dijalankan BCS sendiri cukup berhasil. Omzet harian CSS mencapai Rp6-7 juta. Bahkan jika sedang ramai, omzet menjualan mereka bisa tembus angka Rp12 juta sehari.

Sesepuh BCS, Trimurti Wahyu Wibowo mengapresiasi keberhasilan BCS mengelola CSS. Keberhasilan ini, kata dia, sebagai bukti jika suporter mampu berbuat lebih untuk PSS. “Ini juga jadi sentilan buat manajemen yang hanya bisa berencana saja. Tapi tidak ada buktinya,” kata

dia.

Selasa, 30 Oktober 2012


ORA MUNTIR! : Sebuah Review Musim Lalu

BCS ORA MUNTIR!

Untuk kalian yang menjadi bagian dari BCS saya pastikan tak asing lagi dengan teriakan ini. Ora muntir sebagai slogan BCS yang selalu didengungkan bersama dimanapun, kapanpun, di kota manapun kalian singgah untuk mendukung PSS. Beberapa kali BCS terlibat keributan –yang sebenarnya biasa saja untuk pendukung sebuah klub sepakbola- dan pertarungan selalu berakhir dengan teriakan slogan ora muntir. Tapi sedangkal itukah slogan itu diteriakkan? Ora muntir sebagai slogan tidak takut berkelahi dengan siapapun.

Selasa, 16 Oktober 2012

Hari Ketika Ultras Bersatu

Minggu, 11 November 2007. Terjadi beberapa kerusuhan di Kota Roma.antara pendukung Lazio dan ultras Juventus. Di sebuah SPBU di Badia al Pino di Arezzo polisi berusaha membubarkan sebuah bentrokan. Gabriele Sandri, seorang DJ yang pendukung Lazio berada di tempat dan waktu yang salah, duduk di dalam mobilnya di sekitar tempat itu. Sebuah peluru yang dilepaskan seorang personel polisi kota Roma bernama Luigi Spaccarotella menembus leher Sandri. Sandri menghembuskan nafas terakhirnya

Selasa, 09 Oktober 2012


Ultras, A Way of Life

Pengantar:
Ini bagian pertama dari tiga artikel tentang klutur Ultras di persepakbolaan Italia. Bagian pertama ini akan lebih banyak mengulas pengertian dan nilai-nilai Ultras serta kehadiran mereka di Italia. Bagian kedua, “Ultras, Kekerasan dan Rasisme” akan saya unggah beberapa hari lagi, dan bagian ketiga, “Irriducibili Tak Pernah Mati” akan secara khusus mengulas lahir, berkembang dan bubarnya kelompok Ultras paling fenomenal di Italia, Irriducibili Lazio. Meskipun demikian, masing-masing artikel dapat dibaca secara mandiri.